Elang Flores
Elang Flores

Nisaetus floris

Dokumentasi dari Oki Hidayat

Owa Jawa
Owa Jawa

Hylobates moloch

Dokumentasi dari Rahayu Oktaviani

Kura-Kura Bajuku
Kura-Kura Bajuku

Orlitia borneensis

Dokumentasi dari Wildlife Rescue Centre Jogja

Workshop NRLA Primata
Pelatihan dan Lokakarya Red List Nasional Primata: Kolaborasi untuk Perlindungan Spesies Macaca

Dokumentasi dari IUCN SSC IdSSG

Workshop NRLA
Workshop Perdana Persiapan Penilaian Daftar Merah Nasional (National Red List Assessment) Indonesia di Bogor

Dokumentasi dari IUCN SSC IdSSG

previous arrow
next arrow

berdasarkan Daftar Merah IUCN

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Daftar Merah IUCN merupakan indikator penting bagi kelestarian keanekaragaman hayati seluruh dunia. Daftar ini merupakan suatu instrumen untuk menginformasikan dan mendorong aksi konservasi keanekaragaman hayati dan perubahan kebijakan, serta dibutuhkan untuk melindungi sumber daya alam yang kita perlukan untuk kelangsungan hidup manusia.

Animalia

spesies
0

Plantae

spesies
0

Fungi

spesies
0

berdasarkan Status Konservasi Daftar Merah IUCN

diperbarui pada 04 November 2024
spesies
0
spesies
0
spesies
0
spesies
0
spesies
0
spesies
0
spesies
0
spesies
0

Apa itu IUCN SSC IdSSG?

Indonesia Species Specialist Group (IdSSG) adalah sebuah kelompok ahli yang terdiri dari berbagai kelompok taksonomi dan disiplin ilmu yang mendukung pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya dalam upaya bersama untuk memulihkan penurunan jumlah spesies melalui pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan yang berbasis data.

Copyof20240802_MeetinganggotaIdSSGZoom
Copyof20230615_LokakaryapertamaIdSSGdenganseluruhanggotadiIPBDramagajpg2
20230919_MeetingIdSSGxReWild2
Copyof20240206_MeetingpersiapanWSCbersamaforummultispecies3
Copyof20231028_PenandatangananMOUUNAND4
previous arrow
next arrow

Kegiatan Utama Kami

Penilaian Daftar Merah Nasional

Pengembangan Kapasitas dan Jejaring

Membangun Dukungan Publik untuk Keanekaragaman Hayati

Memfasilitasi Kolaborasi Nasional dan Internasional

Anggota Kami

143 anggota IUCN IdSSG​
anggota
0
anggota
0

Mitra Kami

Berita

Pelatihan dan Lokakarya Red List Nasional Primata: Kolaborasi untuk Perlindungan Spesies Macaca
Pelatihan dan Lokakarya Red List Nasional Primata: Kolaborasi untuk Perlindungan Spesies Macaca

Prof. Mirza Dikari Kusrini, Co-chair IUCN IdSSG, mengawali acara dengan menekankan pentingnya penilaian status konservasi primata di Indonesia, dan berharap pertemuan ini sebagai langkah awal dalam penilaian spesies-spesies lainnya. Nunu Anugrah, Direktur KKHSG, membuka acara dan memberikan Perayaan dengan menyoroti acara ini sebagai bagian dari komitmen yang terbentuk dalam Kongres Spesies Dunia […]

Workshop Perdana Persiapan Penilaian Daftar Merah Nasional (National Red List Assessment) Indonesia di Bogor
Workshop Perdana Persiapan Penilaian Daftar Merah Nasional (National Red List Assessment) Indonesia di Bogor

Pada tanggal 1-2 Agustus 2024, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG), Ditjen KSDAE Kementerian LHK didukung oleh IUCN SSC Indonesia Species Specialist Group (IdSSG) menyelenggarakan workshop perdana persiapan penilaian daftar merah nasional di Bogor […]

Suksesnya Pekan Keanekaragaman Hayati 2024, berhasil memikat lebih dari 7.000 partisipan
Suksesnya Pekan Keanekaragaman Hayati 2024, berhasil memikat lebih dari 7.000 partisipan

Pekan Keanekaragaman Hayati 2024 yang berlangsung pada tanggal 15-17 Mei 2024 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, telah berhasil menarik perhatian lebih dari 7.000 partisipan yang mengikuti acara secara langsung maupun online […]

Pelatihan dan Lokakarya Red List Nasional Primata: Kolaborasi untuk Perlindungan Spesies Macaca
Simposium Asia Primata ke-9: Momen Kolaborasi untuk Masa Depan Primata Asia

Sebagai salah satu negara dengan tingkat kekayaan spesies primata tertinggi (urutan ke-3 di dunia), Indonesia menjadi tuan rumah Asian Primates Simposium yang ke-9. Simposium ini berlangsung pada tanggal 23-27 November 2024 di Universitas Sumatra Utara, Medan dan diikuti oleh 295 partisipan dari 20 negara, dengan 54% di antaranya berasal dari Indonesia (Oktaviani dkk. 2024) [...]

previous arrow
next arrow