|

Webinar Perdana : Ngobrolin Spesies

Timun Laut VS Teripang Indonesia, Sama atau Berbeda?

Indonesia, sebagai negara megabiodiversitas terbesar di dunia, memiliki kekayaan hayati yang luar biasa namun juga menghadapi ancaman serius dari perubahan lingkungan dan eksploitasi. Sebagai bagian dari komunitas konservasi, penting bagi IUCN Indonesia Species Specialist Group (IdSSG) untuk terus berbagi wawasan, penelitian, serta pengalaman dalam upaya perlindungan spesies. Ngobrolin Spesies hadir sebagai wadah bagi anggota IdSSG untuk berbagi wawasan, penelitian, dan pengalaman dalam konservasi spesies Indonesia. 

Ngobrolin spesies akan diselenggarakan sebulan sekali sebagai bagian dari program kerja komunikasi IdSSG, bertujuan agar melalui diskusi interaktif, peserta memperoleh pengetahuan baru yang mendalam dan terdorong untuk berkontribusi aktif dalam upaya perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia. 

Sesi perdana Ngobrolin Spesies dibuka dengan topik “Timun Laut vs Teripang, Apakah Mereka Biota Terancam?” dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2025 menampilkan Dr. Ana Setyastuti Periset Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN sebagai narasumber utama. Bersama dengan drh. Irhamna Putri dari Wildlife Rescue Centre Jogja Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta sebagai moderator, webinar ini membahas terkait Timun Laut vs Teripang Indonesia.

Timun laut merupakan nama umum untuk hewan laut dari kelas Holothuroidea, yang termasuk ke dalam filum Echinodermata. Nama Echinodermata berasal dari kata echino yang berarti duri dan derma yang berarti kulit. Mereka berkerabat dekat dengan Lili laut (Crinoidea), Bintang laut (Asteroidea), Bintang mengular (Ophiuroidea) dan Bulu babi/landak laut (Echinoidea). Meskipun timun laut tidak terlihat berduri, hewan ini sebenarnya memiliki duri namun sudah berevolusi menajdi duri yang lunak.

Ciri khas timun laut:

  • Kulit berduri (berevolusi menjadi lunak pada timun laut).
  • Simetri pentaradial seperti echinodermata lainnya.
  • Sistem vaskular air untuk distribusi nutrisi dan oksigen.
  • Kemampuan regenerasi yang luar biasa, termasuk mengeluarkan organ dalam (evisceration) dan menumbuhkannya kembali

Mengapa Timun Laut Penting???

Timun laut memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem laut:

  1. Pembersih substrat dengan memakan sedimen dan memisahkan bahan organik.
  2. Menetralisir pH laut sehingga membantu mengurangi dampak pengasaman laut.
  3. Menyuburkan terumbu karang melalui kotorannya yang kaya nutrisi.
  4. Menyediakan habitat bagi ikan, kepiting, dan moluska yang hidup di atau dalam tubuhnya.

Ternyata, timun laut dan teripang memiliki makna yang berbeda. Istilah timun laut digunakan untuk menyebut seluruh spesies Holothuroidea dalam konteks umum maupun ilmiah, sedangkan teripang merujuk secara khusus pada timun laut yang dimanfaatkan dan diperdagangkan, baik untuk konsumsi maupun kebutuhan obat-obatan. Memahami perbedaan istilah ini penting agar informasi mengenai pemanfaatan serta upaya konservasi dapat disampaikan dengan lebih tepat.

Tonton selengkapnya di sini “Timun Laut Vs Teripang, Apakah Biota Terancam?”

Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber, Ana Setyastuti, serta moderator Irhamna Putri atas kontribusi dan wawasan yang dibagikan dalam sesi ini. Terima kasih juga kepada seluruh peserta yang telah hadir dan berpartisipasi dalam Ngobrolin Spesies edisi pertama. Sampai jumpa pada Webinar Ngobrolin Spesies selanjutnya!